Bagaimana kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, banyak kegiatan DKV yang harus ditunda, salah satunya acara Open House (Gelar Karya mahasiswa dan mahasiswi Proddi DKV). Dengan adanya rencana perkuliahan luring di semester depan, Prodi DKV Universitas Telkom akan menyelenggarakan acara Open House kembali. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat ya.
Bagi kalian mahasiswa dan mahasiswi DKV, khususnya angkatan 2020 dan 2021, kalian berkesempatan untuk melihat secara langsung karya terbaik dari mahasiswa dan mahasiswi DKV Universitas Telkom dari semua peminatan yang ada. Semoga Open House DKV 2022 ini bisa jadi inspirasi dan semangat agar kalian bisa berkarya lebih baik lagi.
Acara Open House DKV 2022 akan dilaksanakan pada: Tanggal : 17 – 28 Januari 2022 Tempat : Lobi Fakultas Industri Kreatif (onsite) Waktu : 10:00 – 15:00 WIB
Nantinya kamu akan dipandu oleh kakak-kakak dari HIMA DKV: IMAGI. Karena mengikuti prokes yang ketat, pengunjung dibatasi 20 orang perhari, jadi segera daftarkan dirimu di sini:
GARIS: Global Artwork and Idea Showcase Bagian I: Perlintasan 21 Desember 2021 – 20 Januari 2022 Idealoka Virtual Gallery
Seri pameran GARIS – Global Artwork and Idea Showcase berupaya untuk menunjukkan Dinamika peradaban yang terus berkembang menuntut penyesuaian yang berkelanjutan, serta keterhubungan yang kemudian melahirkan banyak perubahan dan tantangan. Seri pameran ini menjadi kanal untuk menunjukkan kekhususan dan pencapaian masing-masing akademi dalam merespon dan mendekati persoalan tantangan zaman. Sub-judul yang kemudian di ambil di sini adalah Perlintasan, sebuah metafor dari ejawantah kolaborasi dalam dialog global yang dilakukan.
GARIS: Perlintasan diselenggarakan bersama oleh Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom dan Fakulti Senilukis dan Senireka, Universiti Teknologi Mara, dan akan dipamerkan di Galeri Virtual Idealoka, Universita Telkom. Seri pameran ini akan melibatkan beberapa institusi pendidikan baik di level nasional maupun internasional, seperti Malaysia, Maroroko, dan Thailand.
Kami mengundang bapak ibu sekalian untuk turut hadir merayakan Opening Ceremony International Exhibition ini pada: Hari : Selasa, 21 Desember 2021 Pukul : 13.30 WIB via Zoom Meeting Link : https://bit.ly/openinggaris
Partisipan University of Science Malaysia Ibn Zohr University Silpakorn University Mahidol University International College Institut Seni Budaya Indonesia – Bandung Universitas Pasundan Universitas Sebelas Maret Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Institut Teknologi Sumatera
Program Studi Desain Interior Fakultas Industri Kreatif Telkom University Bandung mempersembahkan Lokakarya dan Diseminasi Laporan Dan Evaluasi Progress Kegiatan Mahasiswa Program MBKM
Dengan tema: “Program MBKM Program Studi Desain Interior: Arsitektur dan Interior Nusantara; Interior Digital dan Teknologi; Furniture dan Eksperimental Desain”
Narasumber : Dr. Ing. Nensi Golda Yuli, S.T., M.T. Universitas Islam Indonesia
Fajar Harnomo, S.T., M.T. Universitas Falatehan
Gosha Muhammad, S.T., M.A, I.A.I Od Architecture Studio
Moderator : Rangga Firmansyah, S.Sn., M.Sc. Vika Haristianti, S.Ds., M.T.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada : ? : Rabu , 8 Desember 2021 ? : 08.00 WIB ? : via Zoom Meeting (https://telkomuniversity-ac-id.zoom.us/j/94173058622)
Citra adalah komponen penting budaya visual yang sejatinya bersifat netral. Berperan di level individual sebagai kanal ekspresi diri, hingga di level institusional sebagai instrumen persuasi nilai. Menariknya, citra diam – dalam bentuk sebuah gambar atau foto misalnya – masih menjadi format yang muncul dominan terlepas dari pilihan format lain yang juga ditawarkan dan telah tersedia melalui teknologi. Ini menawarkan tantangan sekaligus potensi: urgensi apa yang ditawarkan dari operasi citra yang telah begitu familiar dan terkesan begitu ‘terberi’ saat ini?
Pameran Immediacy of Image #2 menjawab persoalan tersebut dengan menunjukkan cara-cara yang diambil para seniman dalam mengolah citra diam untuk menyuarakan pemikirannya masing-masing terhadap sebuah persoalan. Citra digunakan untuk merespon hal yang seolah trivial dan keseharian hingga yang krusial dan begitu signifikan. Melaluinya kita melihat bahwa citra diam menghadirkan tidak semata apa yang nampak di level visualitas, namun juga menunjukkan beragam dinamika, kompleksitas, juga ‘ketimpangan’ yang terjadi dalam tubuh kemanusiaan di lapis-lapis terdalamnya. Suatu saat, citra dalam beragam manifestasinya akan benar-benar menjadi artefak kebudayaan yang merepresentasikan dinamika realita yang semula material dan fisik untuk kemudian menjadi ‘terlipat’ dan ‘tersimulasi’ sedemikian rupa.
Citra adalah komponen penting budaya visual yang sejatinya bersifat netral. Berperan di level individual sebagai kanal ekspresi diri, hingga di level institusional sebagai instrumen persuasi nilai. Menariknya, citra diam – dalam bentuk sebuah gambar atau foto misalnya – masih menjadi format yang muncul dominan terlepas dari pilihan format lain yang juga ditawarkan dan telah tersedia melalui teknologi. Ini menawarkan tantangan sekaligus potensi: urgensi apa yang ditawarkan dari operasi citra yang telah begitu familiar dan terkesan begitu ‘terberi’ saat ini?
Pameran Immediacy of Image #2 menjawab persoalan tersebut dengan menunjukkan cara-cara yang diambil para seniman dalam mengolah citra diam untuk menyuarakan pemikirannya masing-masing terhadap sebuah persoalan. Citra digunakan untuk merespon hal yang seolah trivial dan keseharian hingga yang krusial dan begitu signifikan. Melaluinya kita melihat bahwa citra diam menghadirkan tidak semata apa yang nampak di level visualitas, namun juga menunjukkan beragam dinamika, kompleksitas, juga ‘ketimpangan’ yang terjadi dalam tubuh kemanusiaan di lapis-lapis terdalamnya. Suatu saat, citra dalam beragam manifestasinya akan benar-benar menjadi artefak kebudayaan yang merepresentasikan dinamika realita yang semula material dan fisik untuk kemudian menjadi ‘terlipat’ dan ‘tersimulasi’ sedemikian rupa.
BANDUNG, Telkom University – Telkom University sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik No. 1 di Indonesia terus melahirkan generasi muda yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu mahasiswa Telkom University berhasil menjadi perwakilan Indonesia pada ajang internasional ART-I-CULATE 2021.
ART-I-CULATE adalah program pengalaman digital untuk calon seniman muda. Tujuan dari program ini adalah untuk memperjuangkan pemahaman budaya dan inovasi digital yang berpusat pada seni antara ASEAN dan Inggris. Acara ini diikuti oleh para seniman muda berusia 14 – 21 tahun dari Inggris dan 5 negara ASEAN: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Setelah melewati proses seleksi, dipilihlah 30 orang yang menjadi peserta pada ajang ini.
Neng Lina Lestari, mahasiswi program studi S1 Desain Interior Fakultas Industri Kreatif Telkom University berhasil menjadi perwakilan Indonesia pada ajang tersebut. Neng Lina menjelaskan bahwa ART-I-CULATE 2021 merupakan event pertukaran seniman lintas budaya/negara yang menghadirkan para seniman kelas dunia sebagai mentornya.
“Kita diberikan mentoring oleh beberapa mentor handal di antaranya yaitu Michael Yee Fuh Wen, Janique Charles, Emma Winterschladen, Micah Hilotin, Michelle C., Kristin Dwek, Dr. Asma Abdullah dan masih banyak lagi. Kami dipasangkan dengan partner lain dari negara yang berbeda, isi pembahasannya merupakan pembicaraan seni dengan budaya masing,” ucapnya.
Pada ajang tersebut, setiap peserta berpartisipasi dalam kolaborasi kreatif lintas budaya dan membentuk persahabatan jangka panjang dan peluang bimbingan dalam mengembangkan portfolio seta bertemu dengan seniman kelas dunia yang menginspirasi. Peserta akan diberikan akses ke seri digital berkualitas tinggi dari kelas master seni dan dialog budaya selama tiga bulan untuk meningkatkan portofolio mereka. Ajang ini diselenggarakan secara online melalui platformZOOM Meeting.
“Materi-materi yang dibawakan oleh mentor-mentor itu terkait Colours of the Future, Creating Dialogues Through Art, Deep Diving into the Shared & Unique Creative Identity, Creative Collaboration and Cultural Diversity Exploration and Final Exhibition. Kurang lebih kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan. Selama 3 bulan itu full kegiatan mentoring dan diskusi sesuai topik, final dari setiap topik itu kita membuat karya seni.”
Di akhir program, karya seni akan ditampilkan dalam pameran seni digital yang dapat diakses oleh khalayak luas secara global. Karya seni juga akan diterbitkan melalui e-book, yang menampilkan peningkatan pengetahuan artistik dan teknologi para peserta, sinergi kolaboratif dan pemahaman budaya transformatif tentang seni dan budaya Asia Tenggara dan Inggris.
Pada Final Exhibition, Neng Lina menampilkan sebuah karya masterpiece yang diberi judul ‘Woman Today’ yang terinspirasi dari isu sosial saat ini. Walaupun di tengah-tengah Pandemi Covid-19 ini banyak peran yang mengambil banyak risiko, tidak hanya berdasarkan gender, melainkan beberapa profesi pekerjaan.
“Di tengah pandemi ini mengharuskan semua orang pintar dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkannya. Salah satu yang menurut saya unik dalam hal pertimbangan dan keputusan adalah wanita.”
Neng Lina mengatakan selain harus mempercantik diri, perempuan kini harus memperhatikan faktor kesehatan lingkungan dengan menggunakan masker, di mana makeup tidak lagi menjadi faktor utama penampilan wanita. Wanita saat ini harus banyak pertimbangan dan kesadaran, supaya tidak hanya cinta pada tampilan saja, melainkan orang yang ada di sekitar.
Neng Lina juga menambahkan bahwa melalui ajang tersebut, banyak benefit yang didapatkan, salah satunya relasi dengan para seniman tingkat dunia yang berasal dari berbagai negara. Neng Lina berharap melalui ajang ini para seniman di luar sana dapat saling mendukung karya seni dan kebudayaan dari berbagai negara.
BANDUNG, Telkom University – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, para pengajar perempuan Fakultas Industri Kreatif Telkom University menyelenggarakan pameran karya perempuan ‘Merah Delima X HEI 2021. Mengusung tema ‘Perempuan dan Kota’, acara ini diselenggarakan secara virtual melalui ZOOM Meeting pada Senin (15/03).
Pameran ini diselenggarakan di Galeri Idealoka Telkom University. Ini merupakan pameran Merah Delima yang ke-2 yang sebelumnya diselenggarakan pada Desember 2020. Pada pameran ini menampilkan 41 karya yang terdiri dari bordir,patung,fotografi, ilustrasi ,puisi
Ira Wirasari mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pameran ini adalah agar para pengajar perempuan di Fakultas Industri Kreatif Telkom University dapat memberikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa melalui karya-karya.
“Tema pameran kedua ini mengusung nilai-nilai luhur budaya HEI, yaitu Harmony, Excellence dan Integrity. Kita juga berharap melalui acara ini silaturahmi dan kolaborasi di kalangan para pengajar perempuan di lingkungan Fakultas Industri Kreatif dan Telkom University pada umumnya dapat terjalin hangat dan solid,” ucapnya.
Karya yang dihasilkan para pengajar perempuan ini mengambil tema salah-satu dari nilai-nilai luhur budaya HEI. Hal ini dimaksudkan agar dapat memaknai nilai-nilai HEI dalam kehidupan.
“Tidak hanya sekadar dihapalkan saja, tetapi bagaimana kita memiliki intepretasi yang sesuai dan kita aplikasikan dalam keseharian kita.”
Acara ini secara resmi dibuka oleh Dr. Rina Pudji Astuti, M.T., selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kerjasama. Beliau memberikan apresiasi yang luar biasa untuk para penyelenggara acara tersebut.
“Sebagai pameran karya perempuan Merah Delima ke-2, tema yang diangkat yaitu Perempuan dan Kota sungguh membuat kami terharu. Sesungguhnya salah satu peran dari perempuan yang ada di Telkom University ini adalah menjaga, menumbukan dan juga menginspirasi karakter HEI ini,” ucapnya.
Dr. Rina Pudji Astuti juga menjelaskan bahwa karakter itu tidak hanya bisa disampaikan melalui ilmu pengetahuan yang diajarkan di kelas, tetapi yang penting adanya contoh sebagai teladan. Ini akan menjadi contoh bagi para generasi penerus bangsa.
Acara ini menghadirkan seorang penyair sekaligus kurator ternama yaitu Noorca M. Massardi. Noorca mengatakan bahwa tema yang diangkat pada pameran ini sangat berhubungan dengan dunia saat ini.
“Perempuan dan Kota adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, perempuan tidak bisa dipisahkan dengan kota dan kota tidak mungkin ada tanpa perempuan. Jadi temanya sangat menarik dan dari karya-karya yang tampil pada pameran kali ini terlihat para pengajar perempuan dari Fakultas Industri Kreatif memiliki sifat sangat santun, mungkin karena mengambil nilai dari Harmony, Excellence dan Integrity,” ucapnya.
Noorca juga mengatakan melalui karya-karya yang ditampilkan pada pameran ini, menurutnya para perempuan tampak berdamai dengan kota dan telah menyatu tanpa adanya perlawanannya. Perempuan dan Kota hidup berdampingan bersama pada karya-karya yang dihasilkan.
“Pameran ini sangat menarik dan saya kira harus terus dilanjutkan, selamat berpameran.”
Kami Prodi S1 Seni Rupa peminatan studio Lukis 2018 mempersembahkan pameran Virtual “Unjuk Rupa” yang bertajuk
“CRITICAL, BUT WHO I’ AM?”
Pameran ini merupakan representasi dari pendapat masing-masing seniman mengenai isu yang menjadi perhatian mereka termasuk isu-isu sosial, fisik manusia, psikologi, dan seni itu sendiri.
Berbicara berarti memahami. “Kritis, tapi siapa saya?” “Kami hanya sekelompok mahasiswa seni”.
Antara adalah sebuah pameran daring yang diadakan oleh mahasiswa Seni Rupa Telkom University sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Telkom University. Pameran ini merupakan sebuah ruang untuk menyalurkan perasaan dan pengalaman kolektif seniman di tengah kondisi saat ini, yang kemudian ditransformasikan melalui berbagai medium. Pameran ini menampilkan beberapa karya seniman yang menyuguhkan metode katarsisnya sebagai bagian dari rehat. Melalui pameran ini, diharapkan menjadi sebuah jendela untuk berefleksi ke dalam diri; tidak hanya bagi seniman, tetapi juga bagi apresiator, apakah rehat menjadi pilihan untuk berdaulat atau hanya sebagai titik henti sementara dalam kehidupan.
Pameran dapat diakses mulai tanggal 13 November Pukul 15.00 WIB sampai tanggal 20 November 2020 pada tautan berikut: https://pameranantara.crd.co/
Saat ini, citra telah menjadi bagian yang begitu inheren dalam tubuh masyarakat mutakhir. Fungsi dan peranannya pun begitu cair. Ia digunakan sebagai medium komunikasi, sebagai ‘pelumas’ laju ekonomi, sebagai sarana edukasi, dan lain-lain. Fenomena ini, tentu menjadi sebuah dinamika kebudayaan yang menyimpan potensi sekaligus memendam persoalan.
Immediacy of Image kemudian berupaya untuk mengetengahkan persoalan citra ini dengan menekankan pada aspek ‘immediate’ atau sifat ‘segera’ darinya. Saat ini, produksi, distribusi, dan mediasi citraan telah menjadi begitu cepat sekaligus intens, mendorong kita untuk jatuh terjebak dalam sebuah ruang pengalaman yang dijejali begitu banyak citraan dengan muatan kepentingan, agenda dan ideologi tertentu, yang disadari atau tidak turut pula mendefinisikan diri kita. Pemilihan platform website sebagai kanal mediasi pameran ini pun, diarahkan untuk dapat mempertegas relevansi persoalan, dengan membicarakan citra secara natif di tempat dimana ia berada.
Immediacy of Image
Idealoka Gallery Virtual Exhibition Fakultas Industri Kreatif Telkom University 24th September – 8th October 2020
Participating Artist Adrien Mességué – FR Aldi Hendrawan – ID Asti Elmanisa – ID Aulia Yeru – ID Budi Adi Nugroho – ID Diani Hapsari – ID Eldwin Pradipta – ID Faizal Suhif – MY Huang Shao-Ying – TW Ismet Zainal Effendi – ID Iqbal Prabawa Wiguna – ID Kenji Makizono – JP Muhammad Akbar – ID Muhammad Iskandar – ID Patra Aditia – ID Radi Arwinda – ID Rega Rahman – ID Rendy Pandita – ID Samsudin Wahab – MY Shamsu Mohamad – MY Sigit Ramadhan – ID Shin Asato – JP Siti Deshinta – ID Wahyu Lukito – ID Wirania Swasty – ID Yosa Fiandra – ID
Bandung, 14 Desember 2017 – Untuk pertama kalinya COPASS atau Collective Passion in Art & Design diselenggarakan. Berawal dari mata kuliah yang mempunyai keterkaitan konten dengan program studi lainnya. COPASS bertujuan menyatukan berbagai karya yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun tugas akhir. Selain itu juga kegiatan COPASS sudah sesuai dengan visi misi dari Telkom University bahkan Pemerintah Kota Bandung.