Perempuan dan Kota: Sebuah Pameran Karya Pengajar Perempuan FIK

BANDUNG, Telkom University – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, para pengajar perempuan Fakultas Industri Kreatif Telkom University menyelenggarakan pameran karya perempuan ‘Merah Delima X HEI 2021. Mengusung tema ‘Perempuan dan Kota’, acara ini diselenggarakan secara virtual melalui ZOOM Meeting pada Senin (15/03).

Pameran ini diselenggarakan di Galeri Idealoka Telkom University. Ini merupakan pameran Merah Delima yang ke-2 yang sebelumnya diselenggarakan pada Desember 2020. Pada pameran ini menampilkan 41 karya yang terdiri dari bordir,patung,fotografi, ilustrasi ,puisi

Ira Wirasari mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pameran ini adalah agar para pengajar perempuan di Fakultas Industri Kreatif Telkom University dapat memberikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa melalui karya-karya.

“Tema pameran kedua ini mengusung nilai-nilai luhur budaya HEI, yaitu Harmony, Excellence dan Integrity. Kita juga berharap melalui acara ini silaturahmi dan kolaborasi di kalangan para pengajar perempuan di lingkungan Fakultas Industri Kreatif dan Telkom University pada umumnya dapat terjalin hangat dan solid,” ucapnya.

Karya yang dihasilkan para pengajar perempuan ini mengambil tema salah-satu dari nilai-nilai luhur budaya HEI. Hal ini dimaksudkan agar dapat memaknai nilai-nilai HEI dalam kehidupan.

“Tidak hanya sekadar dihapalkan saja, tetapi bagaimana kita memiliki intepretasi yang sesuai dan kita aplikasikan dalam keseharian kita.”

Acara ini secara resmi dibuka oleh Dr. Rina Pudji Astuti, M.T., selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kerjasama. Beliau memberikan apresiasi yang luar biasa untuk para penyelenggara acara tersebut.

“Sebagai pameran karya perempuan Merah Delima ke-2, tema yang diangkat yaitu Perempuan dan Kota sungguh membuat kami terharu. Sesungguhnya salah satu peran dari perempuan yang ada di Telkom University ini adalah menjaga, menumbukan dan juga menginspirasi karakter HEI ini,” ucapnya.

Dr. Rina Pudji Astuti juga menjelaskan bahwa karakter itu tidak hanya bisa disampaikan melalui ilmu pengetahuan yang diajarkan di kelas, tetapi yang penting adanya contoh sebagai teladan. Ini akan menjadi contoh bagi para generasi penerus bangsa.

Acara ini menghadirkan seorang penyair sekaligus kurator ternama yaitu Noorca M. Massardi. Noorca mengatakan bahwa tema yang diangkat pada pameran ini sangat berhubungan dengan dunia saat ini.

“Perempuan dan Kota adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, perempuan tidak bisa dipisahkan dengan kota dan kota tidak mungkin ada tanpa perempuan. Jadi temanya sangat menarik dan dari karya-karya yang tampil pada pameran kali ini terlihat para pengajar perempuan dari Fakultas Industri Kreatif memiliki sifat sangat santun, mungkin karena mengambil nilai dari Harmony, Excellence dan Integrity,” ucapnya.

Noorca juga mengatakan melalui karya-karya yang ditampilkan pada pameran ini, menurutnya para perempuan tampak berdamai dengan kota dan telah menyatu tanpa adanya perlawanannya. Perempuan dan Kota hidup berdampingan bersama pada karya-karya yang dihasilkan.

“Pameran ini sangat menarik dan saya kira harus terus dilanjutkan, selamat berpameran.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *