Fakultas Industri Kreatif – Telkom University Kampus Bandung

Ekosistem Digital Jadi Salah Satu Cara Agar Perusahaan Cepat Berkembang

BOGOR – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), menyelenggarakan seminar online dengan tema yang diangkat Webinar Literasi Digital : “Kreatif Dan Produktif Di Dunia Digital”. 

Dalam seminar tersebut terdapat tiga pembicara yang mumpuni pada bidangnya, yaitu Junico B.P. Siahaan, S.E yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI. Narasumber kedua adalah Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, serta mengundang Dr. Roro Retno Wulan, S.Sos.,M.Pd selaku Dekan Fakultas Industri Kreatif Telkom University Bandung dan Lucky BO selaku Go Online Coach. 

Seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 2 Maret 2023 melalui platform zoom meeting. 

Seminar itu merupakan dukungan Kominfo terhadap Program Webinar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. 

Webinar tersebut memiliki beberapa tujuan di antaranya adalah untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan binis; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh APTIKA; mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.

Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.  

Seminar dimulai pada pukul 13.30 WIB. Kemudian seminar dibuka oleh MC yang juga memberikan informasi bahwa tim yang bertugas sedang mematuhi protokol kesehatan. 

MC juga menyapa para narasumber hebat yang akan memberi paparan kepada seluruh para peserta. Saat memasuki sesi paparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. 

Sesi paparan diawali oleh sambutan dari Junico B.P. Siahaan, S.E selaku sebagai Anggota Komisi I DPR RI mengawali, dengan menyampaikan bahwa struktur umur penduduk Indonesia didominasi oleh milenial dan Generasi Z. 

Post Gen Z lahir tahun 2012 dan seterusnya dan perkiraan usia sekarang s.d 7 tahun memiliki presentasi 10,88%. Generasi Z lahir tahun 1997-2012 yang perkiraan usia sekarang 8-23 tahun dengan presentase 27,94%. Milenial lahir tahun 1981-1996 yang perkiraan usia sekarang 8-23 tahun dengan presentase 25,87%. Generasi X lahir tahun 1965-1980 yang perkiraan usianya sekarang 40-55 tahun memiliki presentase 21,88%. Baby Boomer lahir di tahun 1946-1964 yaitu perkiraan usia 56-74 tahun memiliki presentase 11,56%. Pre-Boomer lahir sebelum tahun 1945 dan perkiraan usia sekarang 75+ tahun memiliki presentase 1,87%. 

“Penggunaan internet saat ini di dominasi oleh kaum Milenial. Banyak yang dapat dilakukan di dunia digital dan masyarkat harus beradaptasu. Kenali peluangnya dengan berjualan memanfaatkan dunia digital,” papar dia. 

Kemudian, paparan materi yang disampaikan oleh  Dr. Roro Retno Wulan, S.Sos.,M.Pd selaku Dekan Fakultas Industri Kreatif Telkom University Bandung, yaitu kreatif berarti kemampuan atau potensi yang ada di dalam diri setiap orang, baik hasilnya dapat berwujud atau tidak berwujud. 

Menurut Coleman dan Hamman, berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertia baru, perencanaan baru, dan seni baru. Inovasi merupakan upaya untuk menciptakan sesuatu yang bernilai bagi banyak orang. Inovasi dapat diukur berdasarkan suatu terobosan baru yang dihasilkan oleh seseorang. Bagi setiap perusahaan, inovasi sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan bisnis dan menghadapi kebuntuan atas produk yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu, dengan berinovasi perusahaan dapat menghasilkan produk yang lebih menarik dan diterima oleh pasar. 

“Sebagai langkah adaptasi, pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat segera memasuki ekosistem digital atau go online. Pemerintah menargetkan pada 2024 ada 30 juta industri kreatif yang masuk ke ekosistem digital,” jelasnya. 

Masih kata dia, ekosistem ini memiliki beberapa komponen dasar. Pertama dan yang terpenting adalah SDM dan talenta yang  kompeten yang akan menjadi penggeraknya. Kedua, adalah ketersediaan sumber daya yang lainnya, termasuk perangkat seperti frekuensi radio sebagai alat komunikasi. Ketiga adalah sumber daya artifisial atau buatan seperti numbering, IP Address, domain dan lain-lainnya. Peningkatan populasi konsumen digital adalah peluang yang sangat besar bagi industri kreatif Indonesia untuk bangkit. Untuk dapat menyentuh konsumen tersebut, pelaku ekonomi kreatif harus mampu memanfaatkan media digital. transformasi digital menyederhanakan proses operasional jauh lebih efektif. 

“Selain itu penggunaan ekosistem digital juga bermanfaat untuk membuat perusahaan lebih berkembang. Karena penggunaan teknologi digital menciptakan lingkungan kerja yang lebih modern.Terakhir, ekosistem digital juga punya potensi besar untuk meningkatkan omzet. Alasannya, digitalisasi mendobrak batas-batas antara produsen dan konsumen. Dengan begitu para pelaku ekraf sangat mungkin melakukan perluasan jaringan bisnis. Tidak hanya dengan konsumen, ekosistem digital juga membuka peluang dengan perusahaan lain yang dapat membantu operasional,” beber Roro.

Paparan materi terakhir disampaikan oleh Lucky BO selaku Go Online, yakni banyak yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi seorang digitalpreneur. Semua harus bisa mengubah problem menjadi project, bagaimana cara nya mengubah handphone kuota internet dan media social menjadi income online. 

“Selama kita memiliki 3 hal tersebut kita memiliki cukup modal untuk hasilkan income senilai upah minimum regional tanpa perlu keluar rumah (kerja dari mana saja). Belajar menjadi seorang konten creator, menurut hasil survey HyperAuditor di tahun 2020 atas 1.865 Conten Creator (Mikro) yang aktif berinteraksi dengan 10.000 Followers Online, memiliki income 20jutaan. Bagaimana caranya agar bisa menjadi content creator new multi income getter, modalnya dalah 1 hari 1 konten, entah itu dengan menjual jasa, jual produk digital, jual produk, reseller – distributor, event – webinar berbayar, sponsor, advertisement, membership,” ujar dia.

Setelah paparan materi dari ketiga narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Sesi diskusi berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapat doorprizes. 

Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. MC memberikan plakat kepada para narasumber secara online sebagai simbolis ucapan terima kasih. Diakhir acara juga dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta dan pukul 16.00 acara resmi ditutup oleh MC. 

Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.=ROY/*

Repost from: https://pakuanraya.com/ekosistem-digital-jadi-salah-satu-cara-agar-perusahaan-cepat-berkembang/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *