“Culture Preservation” Thursday, July 30th 2020 10 AM.
Speaker: Desak Putu Damayanti, ST “Design Transformation Following Tradition, Learning from Nusa Tenggara Architecture” & Agus Dody, M.Ds “Local Wisdom of Imah Panggung Bale Atikan – Kampung Cireundeu”
Intersection Exhibition merupakan sebuah pameran yang diadakan oleh mahasiswa seni rupa dalam rangka kerja profesi mahasiswa angkatan 2017.
intersection {en} (n): persimpangan; titik potong; titik pertemuan
Sejauh ini, rumah kerap didefinisikan dalam berbagai arti. Entah hanya sekadar tempat beristirahat, penaungan keluarga, dan lain-lain. Dari segi fisik dan psikologisnya, rumah memiliki beragam definisi. Namun pada praktiknya, kesibukan membuat rumah ini hanya sekadar tempat lewat saja. Kegiatan di luar rumah memaksa orang untuk melakukan berbagai aktivitas di luar rumah, dari pagi hingga malam. Hal ini mempersempit pengertian terhadap rumah itu sendiri bagi orang-orang tersebut.
Bagaimana jika orang-orang ini berada di tengah situasi di mana mereka tidak bisa meninggalkan rumahnya? Dunia luar yang selama ini dikenal kini berpindah ke dalam ruang lingkup rumah. Aktivitas yang biasa dijalankan di luar pun hanya dapat dilakukan di dalam rumah. Hal ini memicu sebuah pendekatan lebih terhadap lingkungan rumah masing-masing. Melalui pendekatan ini, terbentuk sebuah interpretasi baru terhadap rumah yang selama ini sudah dikenal.
Dalam menginterpretasikan kembali artian dari rumah ini, terbentuklah suatu persimpangan. Titik temu antara lingkungan rumah dengan dunia luar didapat seiring berjalannya aktivitas dalam rumah yang berkelanjutan. Bagaimana suatu objek, kejadian, ataupun pengalaman di dalam rumah dapat memantik memori terhadap dunia luar yang sudah cukup lama tidak ditemui menjadi sebuah hasil dari penafsiran ulang ruang lingkup rumah. Melalui titik temu itu, rumah yang selama ini dikenal ternyata menyimpan sesuatu yang lebih dari anggapan mereka sendiri.
Pameran ini menampilkan karya 6 seniman yang selama beberapa bulan terakhir harus menghabiskan waktunya di dalam rumah. Selama itu, masing-masing seniman menangkap interpretasi yang beragam dalam menemui titik temu antara rumah dengan dunia luar.
Pameran Intersection diselenggarakan mulai tanggal 20-29 Juli 2020 melalui platform Artstep, Youtube dan Instagram. Artist Talk akan diselenggarakan pada 25 Juli 2020 melalui Zoom Meeting dan Youtube Live.
EXTENDED Fullpaper Submission Deadline: 5th August 2020
The conference will be held online on digital platform live from Telkom University on November 12th, 2020 with topic Dynamics of Industrial Revolution 4.0 Digital Technology Transformation and Cultural Evolution
Diinformasikan kepada mahasiswa yang akan mengambil Kerja Profesi (KP) bahwa perpanjangan waktu pendaftaran kerja profesi tahun akademik 2019/2020 genap diperpanjang dan dibuka kembali dari tanggal 08 – 10 Juli 2020.
Mohon di manfaatkan sebaik-baiknya waktu perpanjangan ini.
Kalau Sabtu pagi ini di AKB enaknya olahraga, agar badan segar dan bugar saat ber-WFO dan WFH.
Naah apa tips tepat untuk berolahraga selama pandemi? Bagaimana olahraga yang aman di kala segala sesuatunya dibatasi? Simak perbincangan seru Bu Morin dan Pak Lingga bersama atlit lari berprestasi-nya FIK, yang merupakan salah satu dosen Prodi DKV, Bu Rizki Yantami Arumrasi (Bu Sari) !!!!.
Bu Sari akan berbagi tips dan cerita pengalaman untuk tel-utizen semua tentang berolahraga saat pandemi. Tel-Utizen tetap bergerak kala terbatas ya!. Salam dari Covid Ranger FIK!
Atau yang kuotanya melimpah, langsung aja tonton video youtubenya berikut ini:
Agar jangan sampai ketinggalan, Tel-UTizen jangan lupa untukSUBSCRIBE, LIKE, dan COMMENT juga yess, ajak juga mahasiswa dan seluruh Tel-utizen lainnya.
Siap untuk sidang Akhir dan menjadi calon alumi lulusan Telkom University?! Lengkapi dulu kelengkapannya dan simak video berikut ini.
Sidang akhir tahun 2020 ini memang berbeda, sidang akhir dilakukan secara daring, untuk itu berikut ini adalah tata cara pengumpulan berkas kelengkapan tugas akhir secara daring. Selamat mencoba dan menjalani sidang akhir ya! Tetap Semangat, Kalian angkatan yang hebat!
Fakultas Industri Kreatif mengucapkan selamat kepada Emir Ahmad Fauzan mahasiswa S1 Prodi Seni Rupa berhasil mendapatkan juara 2 pada kompetisi internasional kategori video competition pada ajang “International Creativity Competition 2020 (ICC 2020)”
Berikut dibawah ini adalah daftar pemenang dari kompetisi tersebut.
VIDEO COMPETITION:
1. Arwin Ramli (Multi Media College, Yogyakarta, Indonesia)
2. Emir Ahmad Fauzan (Telkom University, Bandung, Indonesia) @emirahmadf
3. Vanesea Alexander (Tzu Chi The International Baccalaureate, Diploma Program, Jakarta, Indonesia)
NEWS CASTING:
1. Laurensia Shinna Darmadji (The Chinese University of Hong Kong)
2. Kamiliya Nurul Hani (Telkom University, Bandung, Indonesia)
3. Isfahany Sarah Syahida (Bandung State Polytechnic, Indonesia )
VISUAL STORYTELLING:
1. Sally Novianti (Bandung State of Polytechnic,Bandung, Indonesia)
2. Sumit Kumar (Chitkara University, India)
3. Kaif Ali (JAMIA MILLIA ISLAMIA, India)
SHORT STORY WRITING:
1. Sheikh Zinia Rahman (University of Dhaka, Bangladesh)
2. Puspa Gita Febriany (Bandung State Polytechnic, Indonesia)
3. Avadoo Sarah Iortsor (Benue State University, Nigeria)
Teruslah berkarya! #FIKjuara Thank you to all participants of the International Creativity Competition 2020 (ICC 2020)
Telkom University kembali membuat inovasi dalam mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Perguruan Tinggi yang terletak di Bandung, Jawa Barat tersebut memproduksi masker dengan filter ganda atau Inserta Facemask With Replaceable Filter (IFWRF).
Masker dengan filter ganda tersebut digadang-gadang bisa menghentikan penyebaran virus corona. Masker tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat mengingat saat ini keberadaan masker di pasaran sudah semakin langka.
Produk masker tersebut diberi nama “Inserta Face Mask”, Inserta merupakan produk inovasi dari Program Studi Desain Produk Fakultas Industri Kreatif. Inserta merupakan masker kain dengan fitur berupa ‘pocket’ untuk mengganti filter didalamnya. Filter ekstra ini berfungsi untuk meningkatkan perlindungan terhadap droplet maupun debu yang mungkin dapat ikut terhirup ketika kita bernafas.
Multifungsi Inserta sendiri berasal dari frase “insert-again” yang terdiri dari 3 lapisan: 1. Lapisan bagian dalam merupakan Kain Katun 70% yang nyaman ketika mengenai kulit. 2. Lapisan kedua terdapat pocket untuk mengganti filter. 3. Lapisan ketiga/bagian luar memiliki 2 buah tali yang cukup panjang dan mudah diikat serta dibalut dengan logo dan motif khas warna Telu.
Saat ini sudah diproduksi sebanyak 1000pcs dansudah di donasikan kepada warga sekitar Tel-U, Driver ojek Online, dan beberapa Desa di Dayehkolot yang saat ini terkena musibah bencana Banjir semenjak tanggal 6 April 2020 yang lalu.
Produk ini bukan murni riset, namun pengembangan dari riset sebelumnya. Produk ini dikembangkan kembali langsung oleh Bpk. Asep Sufyan M.A, S.Ds, M.Sn sebagai ketua Prodi Desain produk. Insiasi dari program ini merupakan salah satu upaya kontribusi prodi pada program TelU Siaga Covid 19.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, pembaca bisa melihat cuplikan video berikut ini. (sci-IAZ)
Sesi lanjutan dari webinar “The Recipe to be Accepted in Scopus Indexed Publication”
Nadia Sigi Prameswari, S.Sn., M.Sn.
Faculty of Languages and Art, UNNES.
~
Moderator: Wirania Swasty, S.Ds., M.AB.
Senin, 29 Juni 2020.
Pukul 13.30 – 15.00 WIB.
Live on Zoom
Link akses webinar akan dikirimkan melalui email setelah proses registrasi terverifikasi
• Yth. Bapak/Ibu Dosen diharapkan meng-upload draft artikel (telah berbahasa inggris atau masih berbahasa indonesia) yang disiapkan untuk publikasi di BCM 2020 pada form pendaftaran untuk dibahas bersama pemateri.
ACTIES|DECONSTRA|INLIVE|MEDCRAFT
Research Group
Fakultas Industri Kreatif
Universitas Telkom
Pascasarjana Telkom University di bawah Fakultas Industri Kreatif pada tahun 2020 ini, membuka kesempatan penerimaan mahasiswa baru untuk program S-2 Magister Desain tahun ajaran 2020/2021. Melalui program Magister Desain ini para calon mahasiswa dapat mengembangkan keilmuannya di bidang desain yang kini semakin terbuka terhadap kebutuhan Industri serta berkolaborasi terhadap bidang keilmuan lainnya. Orientasi pengembangan kurikulum program Magister Desain Universitas Telkom ini lebih mengacu pada integrasi desain pada proses bisnis sebagai bagian dari penciptaan nilai melalui inovasi dan branding.
PERSYARATAN
Seluruh Lulusan S1 Desain maupun non desain yang memiliki IPK min. 3.00
Mahasiswa semester 8 FIK (jalur fast track)
EPRT ? 400* / TOEFL-ITP ? 400*
TPA*
Alumni Telkom University yang lulus maksimal 12 bulan (jalur directtrack)
Mengajukan topik penelitian yang akan diajukan sebagai penelitian Thesis dalam bentuk proposal maksimal 1000 kata
Artikel blog ini dibuat berdasarkan Focus Group Discussion yang diadakan di Bandung tanggal 30 Mei 2020 bekerjasama dengan pengajar dari DKV FIK Telkom University.
Kopi
menjadi salah satu komoditas unggulan di Jawa Barat. Jika berbicara tentang
kopi, salah satu sentra komoditas perkebunan ini, terletak tidak jauh dari
pusat Kota Bandung, Pangalengan. Wilayah yang berada di daerah pegunungan ini
menjadi salah satu ikon penghasil kopi yang namanya sudah sohor di penjuru
Indonesia. Belakangan, bermunculan komunitas-komunitas, salah satunya “Ambeu
Pangalengan” yang fokus pada kegiatan pendampingan mitra bagi para pelaku di
industri ini. Komunitas ini didirikan di tahun 2017, yang adalah komunitas
penggiat kopi varian Java Arabica Preanger. Kegiatan yang dilakukan komunitas
ini di antara lain adalah, kegiatan ecotourism,
penyuluhan kepada para petani kopi, kegiatan wisata bagi para penyuka kopi, dan
pendampingan / fasilitator kepada mitra-mitra pebisnis kopi pemula yang ada di
Pangalengan.
Masyarakat binaan di Komunitas Ambeu Preanger Pangalengan memiliki hasil produksi berupa komoditas kopi, di kecamatan Pangalengan. Seiring berjalannya kegiatan komunitas, mereka meluaskan penerima manfaat kepada dampingan yang lain seperti pengusaha kedai kopi dan pengolah biji kopi mentah di kecamatan yang sama. Namun pada hasil temuan awal, komunitas ini belum mempunyai logo serta mengaplikasikannya di kemasan produk mereka secara maksimal. Padahal ini sangat berkaitan dengan keberlangsungan kegiatan mereka sebagai komunitas, dan juga sebagai lembaga yang berkepentingan untuk mentransfer nilai-nilai kepada investor dan masyarakat dampingan mereka.
Logo sendiri memiliki peran yang penting bagi
para pelaku usaha baik usaha skala besar maupun usaha kecil menengah (UKM).
Logo dapat diibaratkan seperti sebuah wajah yang menjadi kesan pertama bagi
yang melihatnya, oleh karena nya sebuah logo menjadi sesuatu yang harus divisualisasikan
enak dipandang, serta relevan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa
yang ditawarkan perusahaan pemilik logo, salah satunya adalah pengusaha UKM
atau Komunitas Salah satu hal yang dapat menjadi objek pengimplementasian logo
adalah kemasan, yang dapat merupakan pencerminan identitas dari produk yang
dijual oleh UKM tersebut.
Menyadari pentingnya hal tersebut, para pengajar dan mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual – Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, akan melaksanakan pengabdian masyarakat bagi komunitas ini dengan judul kegiatan “Perancangan Logo dan Implementasinya pada Kemasan untuk Komunitas Petani Kopi Ambeu di Pangalengan”. Program ini dilaksanakan tiga orang dosen yaitu Wibisono Tegar Guna Putra, Lingga Agung, dan Diani Apsari. Serta tiga orang mahasiswa yaitu Luqman Rusdan Wiwaha, Hanif Tufail, dan Raftsany Zuhri Sjuhada Putra.
Program abdimas ini kemudian diadakan dengan
melakukan pendekatan participatory
melalui Focus Group Discussion
terhadap desain logo dan kemasan yang akan dhasilkan bagi komunitas dan
produk-produk mitra dampingan mereka. Program pengabdian masyarakat ini ditekankan
pada optimalisasi pembentukan citra melalui logo dan kemasan komunitas
pendamping petani dan wirausahawan di bidang komoditas kopi di Kecamatan
Pangalengan. Pemahaman dan kemampuan para anggota dan mitra komunitas akan
ditekankan pada partisipasi aktif mereka dalam diskusi pembentukan logo.
Sekaligus menjadi sarana bagi komunitas untuk menyampaikan nilai-nilai yang
akan mereka tularkan kepada masyarakat dan mitra dampingan.
Dikarenakan adanya pandemi Covid19 yang melanda Indonesia di periode dilaksanakannya abdimas ini, maka proses Focus Group Discussion dilakukan secara daring.
Berikut ini adalah dokumentasi proses FGD yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom:
Kegiatan
abdimas ini pun didokumentasikan dalam bentuk video yang dirilis dalam link
Youtube sebagai berikut :
Supaya manfaat yang dirasakan oleh mitra sasar berlangsung secara berkelanjutan, pun hasil Focus Group Discussion yang diperoleh dalam kegiatan abdimas ini akan digunakan sebagai dasar penentuan program lanjutan di lokasi yang sama, dalam proposal pengabdian masyarakat berikutnya.
Tim Pelaksana Kegiatan Dosen: Wibisono Tegar Guna Putra, Lingga Agung, dan Diani Apsari Mahasiswa: Luqman Rusdan Wiwaha, Hanif Tufail, dan Raftsany Zuhri Sjuhada Putra.
UKM telah memberikan kontribusi yang besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan agar UKM tidak hanya tumbuh dari aspek jumlah semata, tetapi juga dalam aspek kualitas dan daya saing produk beserta brandnya. Salah satu pembentuk daya saing dari sebuah brand UKM adalah bagaimana brand tersebut terekam dalam foto produk, yang biasanya dipajang dalam etalase digital di media sosial berupa Instagram atau marketplace lainnya.
Fotografi merupakan media seni yang memililki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Foto dapat kita gunakan untuk membuat sesuatu yang tadinya biasa saja menjadi sebuah karya visual yang berbeda dan menarik. Fotografi juga memperhatikan berbagai hal seperti aspek teknis dan dukungan peralatan, yang juga diperkaya dengan adanya ekspresi, makna serta fungsi (Wibowo, 2015).
(Wibowo, 2015)
Salah satu fungsi dari fotografi adalah meningkatkan penjualan, yang diimplementasikan oleh fotografi produk. Fotografi produk sendiri merupakan salah satu senjata utama bagi para brand UKM untuk berjualan di toko online, media sosial, atau marketplace. Karena, untuk memenangkan persaingan pada bisnis online, tiap brand harus berbeda dari yang lain. Jika satu brand tidak mempunyai ciri khas atau fotografi produk yang menarik, kemungkinan besar pembeli tidak akan tertarik membeli produknya sehingga dikhawatirkan penjual tersebut akan gulung tikar.
Berdasarkan artikel Nagaristudio, salah satu fenomena yang menarik adalah, kebanyakan para konsumen mengetahui tentang suatu produk, berdasarkan foto produk tersebut, bukan dari deskripsi atau caption yang ada di dalam media sosial brand tersebut. Ini diakibatkan oleh kecenderungan manusia yang lebih cepat menerima informasi dalam bentuk visual, terutama dalam bentuk foto. Bahkan, 80% penjualan suatu produk terjadi karena pengaruh dari foto produk tersebut. Ini membuktikan bahwa foto produk yang baik dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang dijual. Sebuah produk yang seharusnya mahal dapat menjadi tampak murahan di mata konsumen akibat foto produk yang buruk. Sebaliknya, dengan foto produk yang baik, konsumen dapat berpendapat produk tersebut mempunyai harga yang tinggi dan berkelas, meskipun sebenarnya harga produk tersebut lebih murah.
Semua teknik foto produk tersebut membutuhkan pemahaman teknik
yang khusus, tetapi dapat dipelajari dengan seksama, menggunakan benda dan
peralatan yang mudah didapatkan serta digunakan oleh para pemilik brand,
termasuk pelaku UKM. Salah satu peralatan yang mudah digunakan oleh pelaku UKM
tersebut untuk membuat foto produk adalah smartphone. Dengan pengetahuan teknik
yang tepat, maka dengan peralatan yang sederhana pun foto produk dapat dibuat.
Mengingat pentingnya hal tersebut, maka pengajar dan mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual – Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, akan melaksanakan pengabdian masyarakat bagi koperasi dan pelaku UKM dengan judul kegiatan “Pelatihan Fotografi Produk Menggunakan Smartphone untuk UMKM Kuliner di Kabupaten Bandung”. Program ini dilaksanakan tiga orang dosen yaitu Rizki Yantami Arumsari, Wahyu Lukito, dan Diani Apsari. Serta dua orang mahasiswa yaitu Mundiasari Nadhifah dan Fadhilah Salsabila.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni
2020. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah observasi visual, wawancara dan studi pustaka . Diharapkan
setelah program ini berlangsung, citra dan permintaan produk UMKM binaan
Kabupaten Bandung sebagai masyarakat sasar dapat meningkat.
Dikarenakan adanya pandemi Covid19 yang melanda Indonesia di periode dilaksanakannya kegiatan abdimas (Pengabdian Masyarakat) ini, maka proses pelatihan dilakukan secara daring melalui platformZoom disertai dengan proses pendampingan tiap pelaku UMKM dan asistensi hasil foto sesudah presentasi penyampaian materi pelatihan melalui media WhatsApp Group.
Berikut ini adalah dokumentasi proses pelatihan kepada pelaku UKM yang dilakukan secara daring:
Tim Pelaksana Kegiatan Dosen: Rizki Yantami Arumsari, Wahyu Lukito, dan Diani Apsari Mahasiswa: Mundiasari Nadhifah dan Fadhilah Salsabila
Hai, Telutizen! Apakah kamu rajin menulis Blog? Apakah kamu sudah punya Blog telkomuniversity.ac.id? Inilah saatnya Blog dan tulisanmu menjadi eksis. Karena dalam rangka memeriahkan Ulang Tahun Telkom University yang ke-7, Direktorat Pusat Teknologi Informasi mengadakan Lomba Blog dengan tema “Blog Creativity Content”. So, ayo segera daftarkan Blogmu sekarang! Untuk informasi pendaftaran dan selengkapnya dapat langsung klik link berikut ini:
Lecturer Talks Series adalah kegiatan sharing session yang
diadakan secara rutin setiap 1 pekan sekali oleh Program Magister Desain Telkom
University. Pada kegiatan ini para
pengajar Program Magister Desain akan saling membagi pengalaman dan hasil
penelitian di bidangnya masing-masing.
Tema Lecturer Talks Series: WHAT DO WE DO FOR A GREAT ART, CRAFT AND DESIGN?