News

Dalam rangka Collaboration Research antara Telkom University dengan Hanbat National University, peserta dari program tersebut berkesempatan mengikuti pameran tahunan yang diadakan di Hanbat National University. Adapun produk yang dipamerkan berupa peralatan pendukung penelitian teh dan rancangan pembangkit listrik tenaga surya merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik Elektro, Fakultas Informatika dan Fakultas Industri Kreatif, dari Telkom University, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Arsitektur dari Hanbat University, dan PPTK Gambung. Program ini adalah program berkelanjutan yang dilakukan antara Telkom University dengan Hanbat National University. Kegiatan tersebut memasuki tahun ke-3 dan akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Fakultas Industri Kreatif meraih penghargaan pada tanggal 17 Agustus 2019 dengan memperoleh tiga penghargaan.

Selain itu dua program studi di Fakultas Industri Kreatif –– Desain Produk dan Kriya Tekstil dan Mode –– juga memperoleh penghargaan.

Bandung Creative Movement (BCM) merupakan seminar internasional tahunan yang rutin diadakan oleh fakultas industri kreatif Telkom University. Seminar internasional yang ke 5 ini mengangkat tema “Desain Flux of Industrial Revolution 4.0, Humanize Digital Ecosystem”. Bertempat di Hotel El Royale Bandung, seminar tersebut dihadiri beberapa pakar dan pembicara dari berbagai negara, yaitu Malaysia, Belanda, Prancis dan China. Seminar tersebut berjalan dengan sukses dengan dihadiri peserta dari berbagai daerah.

Seminar BCM ke 5 ini menyoroti tentang Industri ini 4.0, dimana industri ini menandai tingkat kemajuan yang luar biasa dalam sejarah peradaban manusia. Ketika manusia tidak hanya menciptakan teknologi yang memperluas kemampuan anatomisnya, atau untuk meniru mekanisme sistem fisiologis tubuhnya lagi, sehingga terciptalah teknologi yang mampu berpikir, untuk dapat terhubung. Antara lain kecerdasan buatan, internet, teknologi cerdas, aplikasi, dan lain sebagainya.

Semua hal dalam era 4.0 terhubung, semua informasi dikumpulkan dalam kondisi virtual penyimpanan data yang dapat diakses secara global dan disebut sebagai The Big Data. Data yang diperoleh dapat diinterpretasikan sehingga dapat dihasilkan menjadi pola-pola, algoritma yang dapat membantu memilah, mengklasifikasi dan mengelompokkan informasi tentang apa saja, sehingga memungkinkan kita untuk memutuskan strategi seperti apa yang harus kita terapkan.

Menurut panitia BCM 2018 keadaan itu memberikan keuntungan dan manfaat untuk banyak hal antara lain ekonomi (perdagangan dan perdagangan), pendidikan, budaya dll. Selain itu kita juga dapat membangun jaringan untuk keperluan bisnis, tujuan akademis dan lainnya juga, di seluruh dunia.

Dalam arti kemajuan, masing-masing unit / pihak menyumbang blok bangunan untuk yang lain, untuk inovasi lebih lanjut, seperti kata Joddy Hernawan.

Dalam konteks seni dan budaya tradisional, penggunaan internet meningkatkan hubungan budaya antara praktisi seni, akademisi, dan penonton.

Kegiatan ini dapat terlaksanan dengan sukses berkat kerja keras dari semua elemen dari FIK termasuk pimpinan. Kegiatan ini ke depannya dapat menjadi sebuah ekosistem untuk mengembangkan dunia industri kreatif di Indonesia, khususnya Fakultas Industri Kreatif Telkom University. 

Dekan Fakultas Industri Kreatif Telkom University, Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen M.Sn sebagai perwakilan dari Telkom Univerity datang memenuhi undangan QS Totally Arts Summit Se Asia yang diadakan di Bangkok, Thailand. Acara pertemuan tahunan yang mempertemukan para pimpinan fakultas atau sekolah dengan keilmuan desain dan senirupa tersebut merupakan acara penting untuk menjalin kerjasama pengembangan Seni dan Desain khususnya wilayah Asia.

Pertemuan tersebut digelar selama 3 hari pada 24-26 Oktober 2018 di hotel Millenium Hilton Bangkok Thailand. Dalam kesempatan tersebut Dekan FIK melakukan beberapa pertemuan dengan beberapa dekan universitas lain untuk melakukan beberapa penjajakan. Diantaranya adalah penjajakan kerja sama pertukaran mahasiswa dan pertukaran dosen antar universitas, kerjasama riset dan publikasi, serta kemungkinan short course dan workshop baik di Indonesia maupun di negara lain.

Beberapa penjajakan tersebut diantaranya adalah dengan Dean Faculty of Painting and Sculpture and Graphic Arts Silpakorn University Thailand Prof. Yanawit Kunchaethong. Kemudian dengan Prof madya Dr Hj Ruslan Abdul Rahim Fakultas Seni Lukis dan Seni Reka University Teknologi Mara. Penjajakan kerjasama ini diharapkan dapat meningkat menjadi MoU yang dapat terealisasikan seperti yang sudah ada di Fakultas Industri Kreatif yang sudah memiliki banyak kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi tingkat Internasional.

Karya  mahasiswi Kriya Tekstil Mode  (KTM) Telkom University (Tel-U) 2015,  Riztia Nilfarisa berhasil meraih juara  Favorit  pada ajang Moslem Young Fashion Design Competition (MYDC) 2018 di Jakarta. Kompetisi ini merupakan ajang adu kreativitas  berskala internasional bagi  para desainer muda. Riztia berhasil meraih prestasi melalui karya design yang ia beri nama Muang Ancak.

“ Sebenarnya, Muang Ancak  terinspirasi dari  tradisi Muang Jong di kepulauan Bangka Belitung,” kata Riztia, Senin (23/18/2018).

Tradisi Muang Jong, lanjut Riztia,  merupakan tradisi setempat untuk menolak bala dengan  menghanyutkan  perahu dan replika rumah gubuk  dan sesajen ke tengah laut. Tradisi ini dilakukan  setiap tahun  oleh suku Sawang  di kepulauan Bangka Belitung. Balutan busana Muang Ancak pun berlenggang elegan membawa tradisi masyarakat Belitung di panggung  fashion show MYDC  dengan diperagakan oleh tiga orang model. Siluete-nya sengaja dibuat kaku dengan ujung baju meruncing. Dihiasi dengan pattern   bergambar perahu dan gambar rumah kecil.

“Siluete kaku merefleksikan sifat perahu. Sedangkan  Ujung baju yang meruncing dan pattern perahu dan rumah kecil menunjukan ikon dari tradisi. Aku memilih  warna-warna khas pesisir seperti kuning, merah dan biru. Sementara warna hitam untuk penetral saja,” kata Riztia.

Riztia mengaku bangga  dengan prestasi atas karyanya, “Ada enam desain di tahap sketsa, namun hanya empat look   yang direalisasikan. Dari  empat look  tersebut, satu look di pamerkan dalam exhibition dan tiga look  di pamerkan di panggung fashion show,” tutupnya.- (Risca-FIK)