Pascasarjana Telkom University di bawah Fakultas Industri Kreatif pada tahun 2020 ini, membuka kesempatan penerimaan mahasiswa baru untuk program S-2 Magister Desain tahun ajaran 2020/2021. Melalui program Magister Desain ini para calon mahasiswa dapat mengembangkan keilmuannya di bidang desain yang kini semakin terbuka terhadap kebutuhan Industri serta berkolaborasi terhadap bidang keilmuan lainnya. Orientasi pengembangan kurikulum program Magister Desain Universitas Telkom ini lebih mengacu pada integrasi desain pada proses bisnis sebagai bagian dari penciptaan nilai melalui inovasi dan branding.
PERSYARATAN
Seluruh Lulusan S1 Desain maupun non desain yang memiliki IPK min. 3.00
Mahasiswa semester 8 FIK (jalur fast track)
EPRT ? 400* / TOEFL-ITP ? 400*
TPA*
Alumni Telkom University yang lulus maksimal 12 bulan (jalur directtrack)
Mengajukan topik penelitian yang akan diajukan sebagai penelitian Thesis dalam bentuk proposal maksimal 1000 kata
Artikel blog ini dibuat berdasarkan Focus Group Discussion yang diadakan di Bandung tanggal 30 Mei 2020 bekerjasama dengan pengajar dari DKV FIK Telkom University.
Kopi
menjadi salah satu komoditas unggulan di Jawa Barat. Jika berbicara tentang
kopi, salah satu sentra komoditas perkebunan ini, terletak tidak jauh dari
pusat Kota Bandung, Pangalengan. Wilayah yang berada di daerah pegunungan ini
menjadi salah satu ikon penghasil kopi yang namanya sudah sohor di penjuru
Indonesia. Belakangan, bermunculan komunitas-komunitas, salah satunya “Ambeu
Pangalengan” yang fokus pada kegiatan pendampingan mitra bagi para pelaku di
industri ini. Komunitas ini didirikan di tahun 2017, yang adalah komunitas
penggiat kopi varian Java Arabica Preanger. Kegiatan yang dilakukan komunitas
ini di antara lain adalah, kegiatan ecotourism,
penyuluhan kepada para petani kopi, kegiatan wisata bagi para penyuka kopi, dan
pendampingan / fasilitator kepada mitra-mitra pebisnis kopi pemula yang ada di
Pangalengan.
Masyarakat binaan di Komunitas Ambeu Preanger Pangalengan memiliki hasil produksi berupa komoditas kopi, di kecamatan Pangalengan. Seiring berjalannya kegiatan komunitas, mereka meluaskan penerima manfaat kepada dampingan yang lain seperti pengusaha kedai kopi dan pengolah biji kopi mentah di kecamatan yang sama. Namun pada hasil temuan awal, komunitas ini belum mempunyai logo serta mengaplikasikannya di kemasan produk mereka secara maksimal. Padahal ini sangat berkaitan dengan keberlangsungan kegiatan mereka sebagai komunitas, dan juga sebagai lembaga yang berkepentingan untuk mentransfer nilai-nilai kepada investor dan masyarakat dampingan mereka.
Logo sendiri memiliki peran yang penting bagi
para pelaku usaha baik usaha skala besar maupun usaha kecil menengah (UKM).
Logo dapat diibaratkan seperti sebuah wajah yang menjadi kesan pertama bagi
yang melihatnya, oleh karena nya sebuah logo menjadi sesuatu yang harus divisualisasikan
enak dipandang, serta relevan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa
yang ditawarkan perusahaan pemilik logo, salah satunya adalah pengusaha UKM
atau Komunitas Salah satu hal yang dapat menjadi objek pengimplementasian logo
adalah kemasan, yang dapat merupakan pencerminan identitas dari produk yang
dijual oleh UKM tersebut.
Menyadari pentingnya hal tersebut, para pengajar dan mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual – Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, akan melaksanakan pengabdian masyarakat bagi komunitas ini dengan judul kegiatan “Perancangan Logo dan Implementasinya pada Kemasan untuk Komunitas Petani Kopi Ambeu di Pangalengan”. Program ini dilaksanakan tiga orang dosen yaitu Wibisono Tegar Guna Putra, Lingga Agung, dan Diani Apsari. Serta tiga orang mahasiswa yaitu Luqman Rusdan Wiwaha, Hanif Tufail, dan Raftsany Zuhri Sjuhada Putra.
Program abdimas ini kemudian diadakan dengan
melakukan pendekatan participatory
melalui Focus Group Discussion
terhadap desain logo dan kemasan yang akan dhasilkan bagi komunitas dan
produk-produk mitra dampingan mereka. Program pengabdian masyarakat ini ditekankan
pada optimalisasi pembentukan citra melalui logo dan kemasan komunitas
pendamping petani dan wirausahawan di bidang komoditas kopi di Kecamatan
Pangalengan. Pemahaman dan kemampuan para anggota dan mitra komunitas akan
ditekankan pada partisipasi aktif mereka dalam diskusi pembentukan logo.
Sekaligus menjadi sarana bagi komunitas untuk menyampaikan nilai-nilai yang
akan mereka tularkan kepada masyarakat dan mitra dampingan.
Dikarenakan adanya pandemi Covid19 yang melanda Indonesia di periode dilaksanakannya abdimas ini, maka proses Focus Group Discussion dilakukan secara daring.
Berikut ini adalah dokumentasi proses FGD yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom:
Kegiatan
abdimas ini pun didokumentasikan dalam bentuk video yang dirilis dalam link
Youtube sebagai berikut :
Supaya manfaat yang dirasakan oleh mitra sasar berlangsung secara berkelanjutan, pun hasil Focus Group Discussion yang diperoleh dalam kegiatan abdimas ini akan digunakan sebagai dasar penentuan program lanjutan di lokasi yang sama, dalam proposal pengabdian masyarakat berikutnya.
Tim Pelaksana Kegiatan Dosen: Wibisono Tegar Guna Putra, Lingga Agung, dan Diani Apsari Mahasiswa: Luqman Rusdan Wiwaha, Hanif Tufail, dan Raftsany Zuhri Sjuhada Putra.
UKM telah memberikan kontribusi yang besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu, pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan agar UKM tidak hanya tumbuh dari aspek jumlah semata, tetapi juga dalam aspek kualitas dan daya saing produk beserta brandnya. Salah satu pembentuk daya saing dari sebuah brand UKM adalah bagaimana brand tersebut terekam dalam foto produk, yang biasanya dipajang dalam etalase digital di media sosial berupa Instagram atau marketplace lainnya.
Fotografi merupakan media seni yang memililki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Foto dapat kita gunakan untuk membuat sesuatu yang tadinya biasa saja menjadi sebuah karya visual yang berbeda dan menarik. Fotografi juga memperhatikan berbagai hal seperti aspek teknis dan dukungan peralatan, yang juga diperkaya dengan adanya ekspresi, makna serta fungsi (Wibowo, 2015).
(Wibowo, 2015)
Salah satu fungsi dari fotografi adalah meningkatkan penjualan, yang diimplementasikan oleh fotografi produk. Fotografi produk sendiri merupakan salah satu senjata utama bagi para brand UKM untuk berjualan di toko online, media sosial, atau marketplace. Karena, untuk memenangkan persaingan pada bisnis online, tiap brand harus berbeda dari yang lain. Jika satu brand tidak mempunyai ciri khas atau fotografi produk yang menarik, kemungkinan besar pembeli tidak akan tertarik membeli produknya sehingga dikhawatirkan penjual tersebut akan gulung tikar.
Berdasarkan artikel Nagaristudio, salah satu fenomena yang menarik adalah, kebanyakan para konsumen mengetahui tentang suatu produk, berdasarkan foto produk tersebut, bukan dari deskripsi atau caption yang ada di dalam media sosial brand tersebut. Ini diakibatkan oleh kecenderungan manusia yang lebih cepat menerima informasi dalam bentuk visual, terutama dalam bentuk foto. Bahkan, 80% penjualan suatu produk terjadi karena pengaruh dari foto produk tersebut. Ini membuktikan bahwa foto produk yang baik dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang dijual. Sebuah produk yang seharusnya mahal dapat menjadi tampak murahan di mata konsumen akibat foto produk yang buruk. Sebaliknya, dengan foto produk yang baik, konsumen dapat berpendapat produk tersebut mempunyai harga yang tinggi dan berkelas, meskipun sebenarnya harga produk tersebut lebih murah.
Semua teknik foto produk tersebut membutuhkan pemahaman teknik
yang khusus, tetapi dapat dipelajari dengan seksama, menggunakan benda dan
peralatan yang mudah didapatkan serta digunakan oleh para pemilik brand,
termasuk pelaku UKM. Salah satu peralatan yang mudah digunakan oleh pelaku UKM
tersebut untuk membuat foto produk adalah smartphone. Dengan pengetahuan teknik
yang tepat, maka dengan peralatan yang sederhana pun foto produk dapat dibuat.
Mengingat pentingnya hal tersebut, maka pengajar dan mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual – Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, akan melaksanakan pengabdian masyarakat bagi koperasi dan pelaku UKM dengan judul kegiatan “Pelatihan Fotografi Produk Menggunakan Smartphone untuk UMKM Kuliner di Kabupaten Bandung”. Program ini dilaksanakan tiga orang dosen yaitu Rizki Yantami Arumsari, Wahyu Lukito, dan Diani Apsari. Serta dua orang mahasiswa yaitu Mundiasari Nadhifah dan Fadhilah Salsabila.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni
2020. Metode yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah observasi visual, wawancara dan studi pustaka . Diharapkan
setelah program ini berlangsung, citra dan permintaan produk UMKM binaan
Kabupaten Bandung sebagai masyarakat sasar dapat meningkat.
Dikarenakan adanya pandemi Covid19 yang melanda Indonesia di periode dilaksanakannya kegiatan abdimas (Pengabdian Masyarakat) ini, maka proses pelatihan dilakukan secara daring melalui platformZoom disertai dengan proses pendampingan tiap pelaku UMKM dan asistensi hasil foto sesudah presentasi penyampaian materi pelatihan melalui media WhatsApp Group.
Berikut ini adalah dokumentasi proses pelatihan kepada pelaku UKM yang dilakukan secara daring:
Tim Pelaksana Kegiatan Dosen: Rizki Yantami Arumsari, Wahyu Lukito, dan Diani Apsari Mahasiswa: Mundiasari Nadhifah dan Fadhilah Salsabila
Kompetisi Layar Radio 1 yang diselenggarakan oleh PT. Arena Indonesia merupakan jenis lomba streaming layar radio yang terbagi menjadi dua kategori yakni streaming layar radio pro dan starter. Streaming dilakukan selama 5 minggu, 3 kali dalam satu minggu pada hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu jam 17.00 – 22.00 WIB.
Mahasiswa DKV berpartisipasi dalam kompetisi ini yang terbagi dalam dua grup, yakni Sinesia dan Brokoli. Sinesia yang berada dalam kategori pro menempati juara 3 nasional dan Brokoli yang berada dalam kategori starter menempati juara 5 nasional.
Adapun nama mahasiswa yang berpartisipasi:
1. Yulio Dwi Putra Prasetia – DKV / 1601164065 (Co-Host)
2. Raymon Tri Rijal Hakim – DKV / 1601160435 (Host)
3. Prayoga Putra Udhira – DKV / 1601160040 (Co-Host)
Bertempat di aula gedung Sebatik, Fakultas Industri Kreatif (FIK) melangsungkan acara pisah sambut dekan FIK. Acara tersebut dihadiri segenap jajaran dekanat, dosen-dosen dari setiap prodi dan seluruh civitas akademika di FIK. Acara yg mengusung semangat kebersamaan tersebut berlangsung sangat khidmad dan lancar. Pergantian tersebut merupakan sebuah proses pergantian pimpinan yg wajar dilakukan oleh universitas dikarenakan masa jabatan dekan sebelumnya yg sudah berakhir. Dengan capaian yg luar biasa seluruh civitas akademika FIK menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dekan sebelumnya Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen M.Sn yang telah menorehkan banyak prestasi .
Sebagai tanda perpisahan dan ucapan terimakasih atas kepemimpinan beliau, fakultas memberikan sebuah cinderamata berupa sketsa wajah yang penuh karakter.
Dengan pergantian dekan yang baru diharapkan prestasi FIK akan terus meningkat. Hal ini senada dengan semangat yang dibawa oleh pemimpin yang baru Dr. Roro Retno Wulan, S.Sos., M.Pd. yang dengan penuh semangat dan antusias untuk membawa FIK menjadi fakultas yang unggul baik di level nasional maupun internasional.
Acara tersebut ditutup dengan acara ramah tamah dengan seluruh dosen, staff, dan supporting lain. Setelah acara ramah tamah acara dilanjutkan dengan makan siang yang penuh dengan keakraban.
Rosalia Dhea Puspitasari,mahasiswi dari program studi Desain Komunikasi Visual dan Yudha Aji Wiratama Sukidjo, mahasiswa program studi Seni Rupa, masing-masing telah meraih Juara 1 dan Juara 2 FIlm Pendek dalam kegiatan “Kelas Film Musim Hujan” yang diadakan oleh Exsport dan The Panas Dalam Movie.
Program Studi Desain Produk (DP) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U) meluncurkan lima konsentrasi peminatan, Senin (23/4/2018). Di hari itu juga, Prodi DP-FIK memamerkan desain produk karya mahasiswa di lobi gedung Sebatik FIK Tel-U.
“Konsentrasi peminatan terdiri dari konsentrasi peminatan Working Tools, Transportation, Home, Appliance, Lifestyle dan Toys & Jewerly. Inilah keunggulan Prodi Desain Produk di Telkom University, dimana kita mengarahkan mahasiswa pada konsentrasi peminatan sejak tingkat dua,” kata Kaprodi Desain Produk, Asep Sufyan, M.A.
Acara peluncuran dan pameran desain produk ini dibuka oleh Dekan FIK Dr. Didit Widiatmoko Soewardikun, Drs.,M.Sn. Pada kesempatan tersebut Didit berpesan kepada mahasiswa Desain Produk agar terus meningkatkan kreativitasnya dan giat mengikuti pameran. Didit juga menyarankan agar mahasiswa aktif mengikuti kompetisi-kompetisi di bidang ini.- (Risca FIK)
Jakarta Fashion Week (JFW) ajak mahasiswa Kriya Tekstil Mode (KTM) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U) LPA dan LPM 2018.
“Lomba ini terbuka untuk umum, baik untuk mahasiswa maupun lulusan sekolah mode, desain, atau seni rupa. Karya yang dilombakan harus orisinil karyamu. Terinspirasi dari desainer lain boleh-boleh saja, tapi bukan berarti membuat karya tiruan,” kata Program Media Content Director JFW, Zornia Harisantoso pada Workshop LPA dan LPM 2018 yang dihadiri oleh mahasiswa KTM Tel-U.
LPA merupakan Lomba Perancang Aksesoris yang diselenggarakan oleh JFW tahun ini. Workshop juga menghadirkan perancang aksesori Arni Kusuma Dewi.
“Tema besar LPA kali ini adalah Tropical Vibe, Interpretasi bebas, namun ketiga desain tersebut harus merefleksikan kesatuan sebuah koleksi,” kata Arni. Lanjutnya, perserta lomba bisa mengirimkan tiga karya desain perhiasan yang merupakan tiga kombinasi di antara anting, gelang, kalung, bros dan hiasan kepala yang bukan berarti topi.
“Perlu diperhatikan, jenis desain perhiasan yang dilombakan adalah Costume Jewelry bukan Fine Jewerly. Costume Jewerly yaitu perhiasan sebagai barang fashion bahan dasar seperti akrilik, kain, kulit, plastik, metal, kawat, beads atau manik-manik,” jelas Arni.
Sedangkan LPM yaitu Lomba Perancang Menswear. Kontribusi LPM sangatlah besar dalam industri mode tanah air. Sejak dimulai di 1979 hingga kini, LPM terbukti sebagai wadah pencetak perancang busana sukses. Misan Kopaka juga turut memberi motivasi dan wawasan kepada mahasiswa tentang merancang pakaian pria di workshop tersebut.
“Dilihat dari karakternya, Menswear bisa dikategorikan menjadi menswear bergaya internasional dan bergaya etnik. Sedangkan jika dilihat dari jenis pembuatannya ada yang ready to wear dan custome. Tentu ini bisa menjadi pilihan dalam merancang Menswear pada LPM nanti,” kata Misan.
Workshop LPA-LPM 2018 terselenggara atas kerjasama JFW dengan Program Studi KTM-FIK Telkom University, Kamis (19/4/2018). Workshop berlangsung di Ruang Multimedia Gedung Bangkit Tel-U juga menghadirkan pembicara desainer Perancang Mode Ai Syarif dan Blibli.com- (Risca-FIK).
Ada kabar gembira yang disampaikan Dekan Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U), Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen, Drs.,M.Sn pada Rapat Koordinasi (Rakor), Rabu (11/04/2018). Kabar gembiranya yaitu Program Studi Desain Interior berhasil memperoleh akreditasi A.
“Selamat untuk prodi Desain Interior atas diperolehnya akreditasi A, sunggu capaian yang luar biasa,” kata Didit.
Rakor kali ini juga membahas beberapa hal terkait FIK dalam upayanya meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa. Di antaranya peningkatan kemampuan entrepreneurship mahasiswa, serta peningkatan kemampuan bahasa Inggris dosen pengajar di kelas internasional.
Rakor diakhiri dengan penyerahan SK Pegawai oleh Dekan FIK kepada Dr. Moh. Isa Pramana Koesoemadinata,S.Sn.,M.Sn sebagai ketua KK Visual Marketing dan Design Management. SK Juga diberikan kepada Risca Tresmianti Suarna, S.Ikom sebagai Staf Urusan Sekretariat FIK. (Risca-FIK)
Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Telkom (Tel-U) menyelenggarakan pameran 2.5th Mineline, Selasa (10/4/2018). Pameran berlangsung di Spasial Room Jl. Gudang Selatan No 22 Bandung.
“2.5th Mineline merupakan pameran Tugas Akhir peminatan Desain Grafis. Acara ini juga diisi dengan presentasi karya mahasiswa,” kata Dosen FIK Novian Denny Nugraha, S.Sn.,M.Sn.
Jelasnya, karya tugas akhir mahasiswa yang dipamerkan di Mineline ini adalah karya-karya terseleksi. Karya tugas akhir terbaik dengan hasil akademik terbaik. Dipamerkan di Spasial Room merupakan pusat industri kreatif anak muda Bandung. Sehingga pameran ini berupaya menawarkan karya mereka terhadap industri secara langsung.
MineLine merupakan kegiatan pameran rutin yang dilakukan oleh Prodi yang dipimpin oleh Dicky Hidayat, S.Sn.,M.Ds. Pameran selanjutnya 3th MineLine, akan berlangsung sekitar bulan Juli atau Agustus mendatang.-(Risca-FIK)
Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Telkom (Tel-U) menggelar Workshop E-Learning di Ruang Pertemuan lantai 1 Gedung Sebatik FIK, Rabu (11/4/2018). Dekan FIK, Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen, Drs.,M.Sn turut hadir dan membuka acara tersebut.
Pemateri workshop dari Bagian Pengembangan Pembelajaran (BPP) Tel-U, Muhammad Azani, mengemukakan bahwa Telkom University kini tengah melakukan pengembangan konten digital materi perkuliahan. Hal itu dilakukan guna meningkatkan metode belajar mengajar dosen secara online.
“Untuk mencapainya perlu ada pengembangan konten digital yang didukung oleh studio produksi dan infrastruktur IT. Juga diperlukan peningkatan kompetensi dosen yang mengarah kesana,” tutur Azani. Lanjutnya, pembelajaran online memungkinkan dosen pengajar dapat menilai langsung argumentasi mahasiswa dan melihat cara mahasiswa tersebut berargumentasi. Pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa juga dapat disampaikan melalui forum diskusi.
Dosen diharapkan dapat membuat konten pembelajaran mencakup konten utama e-learning di antaranya panduan pembelajaran, video pembelajaran, lecture notes, pop quiz, forum diskusi, link sumber eksternal dan tugas-tugas. Terkait video pembelajaran Azani menjelaskan, “Video berdurasi 5 -7 menit berupa talking head video yang dikombinasikan dengan animasi, screen cast, video wawancara atau video tablet capture. Resolusi video minimal 720p HD dengan lebar 1280 pixel dan tinggi 720 pixel. Jumlah video sebanyak 7 video per pokok bahasan, jadi totalnya 98 video untuk 1 mata kuliah,”. Sedangkan LectureNotes dapat dibuat berupa slide atau makalah dalam bentuk berkas dalam bentuk slide powerpoint, words atau PDF.
Workshop E-Learning diikuti oleh seluruh dosen FIK- Tel-U. Peserta tampak antusias mengikuti pelatihan tersebut. (Risca-FIK)
Bandung, 8 Desember 2017 – Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Telkom kembali menyelenggarakan Jumat Barokah sebagai bentuk apresiasi bagi dosen dan mahasiswa berprestasi sepanjang tahun 2017. Jumat Barokah menjadi ajang tahunan yang biasanya diselenggarakan dua kali setiap tahunnya.
Bandung, 13 Desember 2017 – Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Fakultas Industri Kreatif, Dekan FIK menyerahkan Surat Keputusan (SK) tentang Perolehan Jabatan Fungsional Asisten Ahli (AA) kepada enam orang dosen yaitu Andreas Rio A, SE., M.Eng, …
Bandung, 14 Desember 2017 – Untuk pertama kalinya COPASS atau Collective Passion in Art & Design diselenggarakan. Berawal dari mata kuliah yang mempunyai keterkaitan konten dengan program studi lainnya. COPASS bertujuan menyatukan berbagai karya yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun tugas akhir. Selain itu juga kegiatan COPASS sudah sesuai dengan visi misi dari Telkom University bahkan Pemerintah Kota Bandung.
Bandung, 10 Januari 2018 – Sebagai bentuk syukur atas pencapaian Prodi Desain Komunikasi Visual yang meraih Akreditasi Unggul A, bertempat di Ruang Galeri Gd. Sebatik diselenggarakan Syukuran yang dihadiri oleh Pimpinan dan Dosen dari Program Studi Desain Komunikasi Visual.
Bandung, 11 Januari 2018 – Setelah dilaksanakan Rapat Pengampuan Akademik Universitas untuk seluruh Fakultas di Gd. Selaru Fakultas Ilmu Terapan pagi tadi. Fakultas pun turut mempersiapkan kegiatan perkuliahannya yang akan efektif minggu depan.
Bandung, 17 Januari 2018 – Disela-sela Rapat Koordinasi Fakultas Industri Kreatif yang dilaksanakan setiap Rabu di Ruang Rapim FIK, diselenggarakan penyerahan Surat Keputusan (SK) Sertifikasi untuk 4 Dosen FIK.
Bandung, 17 Januari 2018 – Pameran merupakan salah satu bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari dunia Seni Rupa dan Desain. Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi, kini pameran bertransformasi menjad